Selasa, 20 November 2012

RAZIA KENDARAAN HARUS JELAS


Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Iskandar Hasan SH MH menegaskan razia kendaraan harus jelas dan didampingi perwira polisi serta anggota provost. Dia mengatakan tidak boleh ada lagi razia di tikungan dan secara sembunyi-sembunyi dengan tujuan menjebak pengendara, termasuk juga razia sendiri-sendiri.

Hal itu, ditegaskan Kapolda Aceh saat menggelar acara dialog bertajuk ‘Saweu Keude Kupi Kapolda Aceh’ bersama masyarakat Bener Meriah di warkop Sara Langit, Simpang Tiga Redelong. Meski diguyur hujan serta cuaca dingin, namun pertemuan masyarakat dengan Kapolda Aceh, berlangsung hingga pukul 23.40 WIB.

“Jangan ada lagi razia dengan cara menjebak dan tidak ada razia yang dilakukan sendiri-sendiri oleh anggota polisi karena semua kegiatan harus jelas. Saat ini pola sudah berubah dan tidak ada lagi polisi yang main-main.

Tolong Dirlantas, agar masukkan itu segera dicatat,” ujar Iskandar. Penegasan itu disampaikan Iskandar Hasan setelah mendengar keluhan masyarakat Kabupaten Bener Meriah, tentang razia kendaraan yang dilakukan polisi. Disampaikan, Polda Aceh sedang berusaha sekuat tenaga untuk merubah budaya yang tidak bagus di Polisi Aceh.

Disebutkan, bagi anggota polisi yang melakukan kesalahan dan masih bisa dibina akan tetap dipertahankan. Sebaliknya, kata Iskandar Hasan, untuk personel kepolisian yang sudah tidak bisa lagi dibina, mau tidak mau terpaksa diberhentikan dari kepolisian.

“Saat ini ada sekitar 17 anggota polisi yang akan saya tandatangani surat pemecatannya karena melakukan kesalahan. Daripada merugikan orang lain, ya harus diberhentikan dari kepolisian. Masih banyak koq polisi yang baik,” ujar Kapolda Aceh ini.

Sebelumnya, warga Bener Meriah yang ikut hadir dalam acara tersebut mengeluhkan sulitnya kendaraan bernomor polisi BL, masuk kawasan Sumatera Utara (Sumut). Menurut warga, kendaraan bernomor polisi BL masih menjadi incaran petugas kepolisian di kawasan Sumatera Utara, bahkan tak jarang dijebak oleh petugas.

“Masalah ini juga masukan bagi kami. Padahal, pada awal saya bertugas di Aceh, terkait masalah kendaraan yang berplat BL masuk ke Sumatera Utara kerap dipersulit, sudah pernah saya koordinasikan dengan kapolda Sumut. Bahkan, hasilnya ada 15 pos polisi di sepanjang jalur Aceh-Medan, saat ini sudah dicabut. Jika kondisi ini masih terjadi, nanti saya akan coba surati kembali Kapolda Sumut,” janji Iskandar Hasan.    

Masyarakat juga menyampaikan beberapa hal lain kepada Kapolda Aceh, seperti masalah narkoba, KDRT, perdata, ilegal logging, wawasan kebangsaan, serta beberapa persoalan lainnya. Dalam kesempatan itu, Irjen Pol Iskandar Hasan yang didampingi sejumlah perwira tinggi Polda Aceh, juga memberikan santunan kepada sejumlah anak yatim dan kurang mampu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar