Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Iskandar Hasan SH MH
menegaskan razia kendaraan harus jelas dan didampingi perwira polisi serta
anggota provost. Dia mengatakan tidak boleh ada lagi razia di tikungan dan
secara sembunyi-sembunyi dengan tujuan menjebak pengendara, termasuk juga razia
sendiri-sendiri.
Hal itu, ditegaskan Kapolda Aceh saat menggelar
acara dialog bertajuk ‘Saweu Keude Kupi
Kapolda Aceh’ bersama masyarakat Bener Meriah di warkop Sara Langit,
Simpang Tiga Redelong. Meski diguyur hujan serta cuaca dingin, namun pertemuan
masyarakat dengan Kapolda Aceh, berlangsung hingga pukul 23.40 WIB.
“Jangan ada lagi razia dengan cara menjebak dan
tidak ada razia yang dilakukan sendiri-sendiri oleh anggota polisi karena semua
kegiatan harus jelas. Saat ini pola sudah berubah dan tidak ada lagi polisi
yang main-main.
Tolong Dirlantas, agar masukkan itu segera
dicatat,” ujar Iskandar. Penegasan itu disampaikan Iskandar Hasan setelah
mendengar keluhan masyarakat Kabupaten Bener Meriah, tentang razia kendaraan
yang dilakukan polisi. Disampaikan, Polda Aceh sedang berusaha sekuat tenaga
untuk merubah budaya yang tidak bagus di Polisi Aceh.
Disebutkan, bagi anggota polisi yang melakukan
kesalahan dan masih bisa dibina akan tetap dipertahankan. Sebaliknya, kata
Iskandar Hasan, untuk personel kepolisian yang sudah tidak bisa lagi dibina,
mau tidak mau terpaksa diberhentikan dari kepolisian.
“Saat ini ada sekitar 17 anggota polisi yang akan
saya tandatangani surat pemecatannya karena melakukan kesalahan. Daripada
merugikan orang lain, ya harus diberhentikan dari kepolisian. Masih banyak koq
polisi yang baik,” ujar Kapolda Aceh ini.
Sebelumnya, warga Bener Meriah yang ikut hadir dalam
acara tersebut mengeluhkan sulitnya kendaraan bernomor polisi BL, masuk kawasan
Sumatera Utara (Sumut). Menurut warga, kendaraan bernomor polisi BL masih
menjadi incaran petugas kepolisian di kawasan Sumatera Utara, bahkan tak jarang
dijebak oleh petugas.
“Masalah ini juga masukan bagi kami. Padahal, pada
awal saya bertugas di Aceh, terkait masalah kendaraan yang berplat BL masuk ke
Sumatera Utara kerap dipersulit, sudah pernah saya koordinasikan dengan kapolda
Sumut. Bahkan, hasilnya ada 15 pos polisi di sepanjang jalur Aceh-Medan, saat
ini sudah dicabut. Jika kondisi ini masih terjadi, nanti saya akan coba surati
kembali Kapolda Sumut,” janji Iskandar Hasan.
Masyarakat juga menyampaikan beberapa hal lain
kepada Kapolda Aceh, seperti masalah narkoba, KDRT, perdata, ilegal logging,
wawasan kebangsaan, serta beberapa persoalan lainnya. Dalam kesempatan itu,
Irjen Pol Iskandar Hasan yang didampingi sejumlah perwira tinggi Polda Aceh,
juga memberikan santunan kepada sejumlah anak yatim dan kurang mampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar