Kamis, 06 September 2012

NARKOBA DAN POLISI POLDA ACEH






Beberapa bulan yang lalu Polisi dipecat karena sudah tak dapat dibina akibat memakai narkoba dan sejenisnya. Lalu ada 1600 polisi lainnya juga terlibat narkoba tapi masih bisa dibina.

Lalu Rahmat teman saya itu menyatakan salut juga kepada kepala polisi atas sikapnya yang berani mengumumkan secara terbuka kepada publik tentang anak buahnya.

Pejabat seperti ini yang kita cari, dan salut dengan sikap kepala polisi yang berani dan terbuka mengungkapkan ketidakberesan anak buahnya itu. Ini harus kita hargai!


OK. Kita hargai sikap terbuka itu. Tapi 1600 orang bukan kecil jumlahnya, hampir satu kampung. Bisa kita lakukan pilkada untuk pilih pemimpin orang-orang  flai.

Ya, itu akan dilakukan pembinaan  kalau ternyata tak bisa, ada harapan bakal dipecat seperti rekannya itu. Kita harap sekarang ada instansi lain yang berani seperti pihak kepolisian. Tak perlu malu, banyak pegawai atau dari instansi lain yang anak buahnya kemungkinan terlibat dalam narkoba. Cuma sok alim  tak berani terbuka seperti kepala polisi kita, katanya lagi.

Saya hanya senyum saja dengan pernyataan kawan ini. Tapi kemudian dia agak berkomentar miring.

Ya, biasanya polisi yang tangkap bandar narkoba atau sejenisnya berikut barang sitaannya. Lalu barang sitaan itu diambil sedikit, dicoba, enak, ambil sedikit lagi, lama-lama keenakan. Besok ada lagi orang yang bawa shabu atau ganja ketangkap. Coba lagi.

Itu prasangka kamu saja. Tapi bisa juga benar seperti dugaanmu. Bisa juga salah.

Dia diam sebentar. Beberapa waktu lalu ada berita anak es-em-a dites urine, ternyata di satu sekolah saja ada 20 orang pernah memakai narkoba atau jenisnya. Baru satu sekolah. Apa berapa puluh sekolah es em a di daerah kita.

Jadi narkoba di daerah kita sudah masuk kategori ancaman publik. Jadi polisi harus bertindak cepat mengatasinya.
Saya katakan polisi masih banyak yang siap menjalankan tugasnya dengan baik benar. Jangan karena beberapa oknum saja disamakan dengan yang lain. Kita harus  tetap menghormati dan mendukung polisi untuk mengawasi peredaran narkoba dan menangkapnya.

Kalau ada teman wartawan kena narkoba dan flai, kurasa kamu tak berani seperti kepala polisi yang mengatakan apa adanya. Apa kalian berani tulis jika ada wartawan terlibat narkoba?

Kenapa takut? Ada wartawan yang ketangkap?
Belum, tunggu saja gilirannya. Atau perlu kita lakukan tes urine?

Susah, wartawan banyak yang kleut (liar). Kita bilang ada tes urine, cepat-cepat buka selop, pasang kuda-kuda tancap gas langkah seribu. ***






Tidak ada komentar:

Posting Komentar