1. POLISI
SAWEU SIKULA
Mengapa
PSS
1. Lebih mudah mengumpulkan
(mereka di Gunung, di Laut dan di Sawah/Pasar-pasar dsb)
2. Pikirannya masih
jernih/bersih (belum terpengaruh oleh linkungan/Politik)
3. Merupakan generasi muda
penerus masa depan Aceh
4. Mendekatkan Polisi
dengan masyarakat sejak usia dini (mengurangi dampak konflik pada anak-anak
remaja).
5. Karakter Bangsa / masyarakat Aceh bisa dirubah melalui sekolah-sekolah
POLISI SAWEU SIKULA
1. MoU Polda Aceh dengan
Kemnag dan Diknas Aceh (2 mei 2012) masing-masing Polres
menindaklanjuti.
2. Merumuskan dan menyusun
buku panduan Program PSS ( ada 3 buku )
3. Lounching PSS ( 1 juli
2011 di Sma Neg. 1 Banda Aceh oleh Kapolri ) dan 3 buku PSS menyalurkan
ke berbagai instansi
4. Lat fasilitor/trainer (
Polwan / Polri ) 177 orang
5. Bentuk kegiatan antara
lain :
a. Mengunjungi sekolah TK / SD / SMP / SMA / sederajat menyampaikan
materi tentang
1) Wawasan Kebangsaan
2) pesan-pesan kamtibmas
3) narkoba/aliran sesat/ terorisme / lalulintas
4) dampak negatif IT
5) budi pekerti
b. Menjadi irup dan membina
PKS
6. Menyiapkan sarana dan prasarana (alat peraga dan
dukungan anggaran )
7. Program ini baru dapat
dinilai berhasil atau tidak pada kurun
waktu 5 s/d 10 tahun kedepan
masuk DIPA 2012
2. POLMAS DAN KETOKOHAN TOKOH MASYARAKAT
1818 PERKARA YANG SIFATNYA RINGAN
1. Perselisihan dalam
rumah tangga;
2. Sengketa antara
keluarga yang berkaitan dengan faraidh;
3. Perselisihan antar
warga ;
4. Khalwat mesum;
5. Perselisihan tentang
hak milik;
6. Pencurian dalam
keluarga (pencurian ringan);
7. Perselisihan harta
sehareukat;
8. Pencurian ringan;
9. Pencurian ternak
peliharaan;
10. Pelanggaran adat
tentang ternak, pertanian, dan hutan;
11. Persengketaan di laut;
12. Persengketaan di
pasar;
13. Penganiayaan ringan;
14. Pembakaran hutan (
dalam skala kecil yang merugikan komunitas adat);
15. Pelecehan, fitnah,
hasut, dan pencemaran nama baik;
16. Pencemaran lingkungan
(skala ringan);
17. Ancam- mengancam
(tergantung dari jenis ancaman ); dan
18. Perselisihan-perselisihan
lain yang melanggar adat dan adat istiadat.
POLMAS DAN KETOKOHAN TOKOH MASYARAKAT
1. Merumuskan dan membuat buku panduan tentang Polmas dan Ketokohan Tokoh Masyarakat
2. Mensosialisikan kembali MoU 7 Pilar Polmas (Gubernur, Ketua DPRA, KAPOLDA, KETUA
MAA, Ketua MPU, Rektor
Iain Ar-raniry, Presedium Balai Syuro Inong Aceh, Ketua PWI Dan Ketua KNPI Aceh
Penitipan Peran FKPM Kedalam Pranata Sosial / Adat ( Tuhapeut/ Sarana Opat/ Majelis Duduk Setikar
Gampong) & buku panduan yang telah dibuat
3. Pertemuan rutin di Polda
- Rapat rutin di Polda setiap 3 bulan
- Rapat tgl 12 Desember 2011 Pemda Aceh mendukung kelanjutan program penitipan peran FKPM
- Dukungan LSM dan pemangku kepentingan
4. Melaksanakan pelatihan
285 Tuhapuet dari 21 Polres – tentang Polmas sebagai FKPM
(tidak membentuk baru FKPM ) yg dapat pelatihan oleh IOM di Dit Binmas Polda Aceh
5. Melaksanakan seminar tentang Polmas dan Ketokohan Masy ( 11 maret dan 27 juni 2011 )
6. Pembuatan SKB Kapolda Aceh dengan Gubernur Aceh dan Ketua MAA tanggal 20 Desember 2011
tentang mekanisme penyelesaian sengketa di gampong (
alternative dispute resolution )
7. Dalam pelaksanaan Pembinaan Masyarakat Polri senantiasa melibatkan Tokoh Agama.
8. Pembuatan film ( bekersama dengan IOM Aceh dan TV Aceh )
9. Pembentukan Polmas Kawasan / Komunitas / Nelayan / Pedagang di Kec Kuta Alam Banda Aceh
10. Melakukan anev setiap bulan tentang pelaksanaan program Polmas dan Ketokohan Tokoh Masyarakat
ukurannya penyelesaian perkara ringan oleh Tuhapeut atau nama lain meningkat
3. TRIBRATA DAN PERILAKU ISLAMI SEBAGAI
BUDAYA POLISI ACEH
MENGAPA TRI BRATA DAN PRILAKU ISLAMI
1. Tribrata sebagai “Way of Life” Polri belum terinternalisasi dengan baik (nilai-nilai Tribrata belum
tertanam dalam jiwa Polisi Aceh )
2. Nilai-nilai Tribrata digali dari nilai-nilai Bangsa dan Agama (tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islami )
3. Masyarakat Aceh adalah masyarakat Islami, kombinmasi nilai-nilai TB dan nilai Islami menjadi budaya Polisi Aceh TB harus menjadi nilai fundamental yang disesuaikan dengan kearifan lokal (Polisi Aceh harus berperilaku Islami à ini harus menjadi budaya)
4. Obsesi Kapolda Aceh à Polisi Aceh nantinya harus bisa mulai memukul beduq, menjadi muazin, menjadi imam s.d memandikan mayat)
POLISI ACEH AKAN DEKAT DENGAN MASYARAKATTRIBRATA DAN PRILAKU POLISI ISLAMI
1. Pembuatan dan penerbitan
Buku “ Butir-butir Tribrata dan Perilaku Islami Polisi Aceh”
2. Sosialisasi Butir-butir
TB dan CP kepada jajaran
Kewilayahan à bentuk Tim
3. Perintah untuk melakukan internalisasi butir-butir TB Dan CP pada setiap anggota Polri
4. Melakukan Pelatihan para
Da’i Kamtibmas dari 21 Polres Juli 2011 ( 44 Anggota)
5. Penerbitan Buku “Kutbah Jumat” Daikamtibmas, telah diberikan ke seluruh instansi dan mayarakat
6. Melakukan pembinaan terhadap anggota yang bermasalah
(Self–Renewal/ Pembaharuan Diri) 11 – 19 Juni 2011 dan tanggal 13 Februari S/D
13 Maret 2012 di SPN Seulawah Aceh Besar
7. Melakukan Anev setiap
bulan berapa Mesjid yang sudah di sentuh (menjadi Khatib maupun Imam /
Penceramah).
8. Menarik anggota yang
ditempatkan di tempat setrategis.
4. POLISI SAWEU KEUDE KUPI
MENGAPA POLISI SAWEU KEUDE KUPI
1. Dalam Budaya Aceh, Keude Kupi sebagai tempat berkumpul masyarakat Aceh di berbagai golongan, baik siang
maupun malam.
2 Peluang ini kita manfaatkan “untuk Ngobrol bareng dengan masyarakat Aceh di Keude Kupi” dengan Thema
Masyarakat dan Polisi Harus Bagaimana?
3. Tujuannya untuk menggali secara langsung apa yang di inginkan oleh masyarakat Aceh terhadap Polri Polda
Aceh dan jajarannya.
4. Membangun komunikasi antara pejabat Polda Aceh/pejabat Polres/ta dengan seluruh lapisan masyarakat
BAGAIMANA PELAKSANAAN POLISI SAWEU KEUDE KUPI
1. Kegiatan dilaksanakan oleh seluruh jajaran Polres / Ta Polda Aceh setiap bulan sekali.
2. Polri membuat Undangan
kepada seluruh elemen masyarakat dan media tentang hari dan
tanggal
pelaksanaan.
3. Dalam pelaksanaan
Kapolda / Kapolres menyampaikan Program – Program dan Kebijakan Kapolda,
kemudian dilanjutkan tanya jawab.
4. Dalam seasion tanya jawab
masyarakat boleh menanyakan apa saja tentang pelaksanaan tugas polri
dan
kekurangan –kekuranganya.
5. Hasil anev masukan
masyarakat yang tertinggi mengenai
penanganan kasus oleh Polri, pelayanan Polri
yang kurang maksimal, adanya
anggota Polri yang nakal, disamping itu
ada juga pujian –pujian
terhadap Polri
6. Masy menginginkan agar
program ini terus dilanjutkan ( apresiasi masy di sampaikan melalui media
cetak
dan sms ke Kapolda Aceh à ada 6000 SMS ) masyarakat merasa dekat dengan Polri / Kapolda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar